-
?max-results="+numposts5+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=recentarticles1\"><\/script>");
Technology
Blogger news
Recent Posts
Saturday, 28 January 2017
Ahok Mau Independen, Kalian MENCELA, Ahok Diusung Parpol , Kalian SEWOT, Ngaku Aja, Kalian TAKUT KALAH.
Ahok Mau Independen, Kalian MENCELA,
Ahok Diusung Parpol , Kalian SEWOT,
Ngaku Aja,
Kalian TAKUT KALAH.
Kalian keturunan KORUPTOR,
Kalian Anak Buah Pencuri Uang Rakyat,
Kalian Penghianat Bangsa,
Kalian Tidak Mencintai Negeri Indonesia.
Thursday, 28 May 2015
MORAL POLITIK
MORAL POLITIK
MORAL POLITIK ADALAH segala sesuatu tindakan dan pikiran YANG BENAR DEMI TUJUAN YANG BENAR. Segala tindakan yang POSITIF DEMI TUJUAN YANG POSITIF.Tidak menghalakan segala cara demi TUJUAN.
Tidak menghalalkan CARA YANG SALAH DEMI TUJUAN YANG BENAR, sebaliknya TIDAK MENGHALAKAN TUJUAN CURANG dengan cara YANG BAIK sekalipun.
TUJUAN DAN CARA harus sinkron alias POSITIF ( benar ).Inilah moral politik yang kita pegang dan PERJUANGKAN. ( Mpg )
POLITIK dan MORAL POLITIK.
Gambar Ilustrasi
POLITIK dan MORAL POLITIK.
Hubungan Manusia ( Orang ) dengan Pemerintahan adalah hubungan yang saling menguntungkan ( Positif ).Rakyat menjalan hububungan atau mengeritik Pemerintahan demitujuan yang sama, memaksimalkan pemerintahan yang Demokratis.Dari dan untuk rakyat.
Semuaperjuangan rakyat harus demi kepentingan bersama dan untuk sesama manusia.Pemerintah
berjuang dan bekerja keras demi kepentingan rakyat banyak.Rakyat mendukung Perintah yang bersih dan beribawa dengan semangat dan tanpa reserve.
Tidak ada alasan untuk tidak mendukukung pemerintahan yang benar-benar mebela kepentingan rakyat dan membela kejujuran. ( Mpg )
MONEY IS POWER itu adalah benar 100 % .
Presidan RI Jokowi (Gambar Ilustrasi)
MONEY IS POWER itu adalah benar 100 % .
MONEY IS POWER itu adalah benar 100 % . Oleh karena itu Pemerintahan Presiden Jokowi harus membuka mata selebar-lebarnya melihat dan membantu setiap orang ( relawan ) yang membantu perjuangan JOKOWI secara menyeluruh.
Jangan sampai orang-orang ( Penjahat/Penghianat ) dipemerintahan memanfaatkan uangnya demi menekan dan berusaha menggeser posisi orang benar di pemerintahan.Jangan sampai orang memiliki nurani yang bagus, yang mebela kepentingan rakyat dilumpuhkan oleh pemilik uang hasil korupsi.
Logikanya adalah Pemerintahan yang Anti Korupsi harus memperhatikan dan membela Pendukungnya.Pemerintahan Anti Korupsi didukung oleh orang-orang yang bersih tanpa korupsi.Jangan sampai para penghianat dipemerintahan memanfaatkan uang korupsi guna melemahkan Pemerintahan orang jujur.Jangan sampai rakyat mendapatkan peluang di pemerintahan menggunakan kekuatannya guna menyerang Perintahan yang benar.
Pemerintah harus jemput bola, mencari dan membantu dengan segala cara yang orang yang mendukung pemerintahan yang benar. ( Mpg )
Saturday, 23 May 2015
Ahmed Abutaleb, walikota Roterdam Belanda. Orang muslim yg menjadi walikota di kota yg mayoritas masyarakat nya bukan muslim
Ahmed Abutaleb, walikota Roterdam Belanda. Orang muslim yg menjadi walikota di kota yg mayoritas masyarakat nya bukan muslim
INI FAKTA LOH.....
Ahmed Abutaleb, walikota Roterdam Belanda. Orang muslim yg menjadi walikota di kota yg mayoritas masyarakat nya bukan muslim. Lalu apa masyarakat Roterdam mendemo, menolak, dan mengusir?
Tidak. Mereka malah menghormatinya.
Sama hal-nya dengan Mahatma Ghandi yg meminta masyarakat India untuk membiarkan orang muslim memimpin India.
Terpilihnya kaum minoritas jadi pemimpin mayoritas menandakan kemajuan demokrasi.
Mau coba-coba mempeleseti jadi demo(kera)si atau democrazy???
Siapa yg kera dan crazy!!?
Tidak. Mereka malah menghormatinya.
Sama hal-nya dengan Mahatma Ghandi yg meminta masyarakat India untuk membiarkan orang muslim memimpin India.
Terpilihnya kaum minoritas jadi pemimpin mayoritas menandakan kemajuan demokrasi.
Mau coba-coba mempeleseti jadi demo(kera)si atau democrazy???
Siapa yg kera dan crazy!!?
World Bank bahkan PBB maka saat itu saya berfikir, seluruh renternir dunia akan melawan Jokowi.
World Bank bahkan PBB maka saat itu saya berfikir, seluruh renternir dunia akan melawan Jokowi.
Ketika Jokowi dilantik dan Malaysia pindahkan mercu suar dari perbatasan, saat itu saya berfikir, Malaysia tak suka Jokowi.
Ketika Jokowi menang, UU MD3 dirubah lalu pimpinan2 DPR di kuasai dan tak ada lg Musyawarah, saat itu saya berfikir, Jokowi akan diganggu tiap hari.
Ketika Jokowi perintahkan kapal2 asing perampok ikan ditangkap dan dibakar, saat itu saya berfikir, perampok2 itu akan melawan Jokowi.
Ketika Jokowi hukum mati bandar narkoba, saat itu saya berfikir, bandar2 Narkoba akan melawan Jokowi.
Ketika Jokowi mengkritik IMF, World Bank bahkan PBB maka saat itu saya berfikir, seluruh renternir dunia akan melawan Jokowi.
Ketika Jokowi ganti orang2 lama di. BUMN dan mafia BUMN kehilangan kenikmatan, saat itu saya berfikir mafia2 BUMN akan melawan Jokowi.
Ketika Jokowi bubarkan Petral, saat itu saya berfikir, mafia2 migas akan melawan Jokowi.
Ketika Jokowi tolak impor beras, saat itu saya berfikir, Mafia2 beras akan memainkan harga beras melawan Jokowi.
Ketika Jokowi bebaskan perempuan aktivis agraria, maka saya berfikir semua mafia perkebunan akan melawan Jokowi.
Ketika Jokowi mau selesaikan kasus2 pelanggaran HAM melalui Komisi Kebenaran dan Rekonsilisasi, saat itu saya berfikir, pelanggar2 HAM akan melawan Jokowi.
Ketika mahasiswa sudah diajak diskusi, didengar tuntutannya oleh Jokowi, tapi aneh entah kenapa tetap membawa tuntutan yg sama dengan Demonstrasi di Istana, maka itu TANDA Mafia migas, beras, BUMN, Perampok Ikan, Lembaga Renternir Dunia, Bandar Narkoba, pelanggar HAM,... sudah bergerak memanipulasi data dan Fakta, menyebarkan kebencian.
FAKTA : Jokowi tak akan dilawan jika ia tak berbuat apa2, jika ia tak melawan siapa2!
Saat ini kita ke desa2, ke pabrik2, ke kampus2, ke sawah2, bangunkan pejuang2 sejati, siap bertarung sehebat-hebatnya melawan mafia dimanapun berada.
Lawan data dgn data, diskusi dgn diskusi, lawan para mafia dgn segala cara yg mereka gunakan menghancurkan Indonesia!
Adian Napitupulu
Sekjen PENA 98
Sekjen PENA 98
Source : FB
Thursday, 21 May 2015
Ketika Menteri Susi Merinding...
KOMPAS.com/YOGA SUKMANAMenteri Kelautan dan Kelautan Susi Pudjiastuti menggelar konferensi pers di Jakarta, Senin (18/5/2015)
Ketika Menteri Susi Merinding...
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar konferensi pers mengenai pertumbuhan ekonomi di sektor perikanan triwulan 1-2015 di Kantor KKP, Jakarta, Senin (18/5/2015). Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin pun diundang untuk memaparkan perkembangan sektor kelautan dan Perikanan tersebut.
Namun ditengah pemaparan Suryamin, Menteri Kelautan dan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti tiba-tiba kaget. Ia mengaku merinding mendengar pemaparan Suryamin. "Ini luar biasa, merinding saya ini," ujar Susi.
Ia bahkan langsung terlihat berbincang-bincang usai mengetahui fakta yang baru ia ketahui itu. Sebenarnya, yang membuat Susi kaget ialah hasil sensus pertanian 2013 yang dilakukan BPS. Dalam sensus tersebut juga mengungkap adanya penurunan jumlah nelayan dari tahun 2003 hingga 2013.
Nah, hal spesifik yang membuat Susi kaget itu penurunan jumlah nelayan selama 10 tahun. Pada tahun 2003 jumlah nelayan Indonesia berjumlah 1,6 juta rumah tangga, namun pada 2013 jumlah rumah tangga nelayan tinggal 864.000.
"Saya enggak kepikir bapak (Suryamin) menghitung nelayan, saya kaget juga. Bahwa itu drastis hilang itu satu hal yang kita mestiawareness," kata dia.
Lebih lanjut kata dia, indikasi menurunya rumah tangga nelayan itu diperkirakan karena hasil tangkapan ikan juga semakin berkurang. Susi yakin itu ada kaitannya dengan illegal fishing. Meski begitu, ia juga mengetahui ada ratusan perusahaan ikan yang bangkrut dalam sepuluh tahun itu.
Namun ditengah pemaparan Suryamin, Menteri Kelautan dan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti tiba-tiba kaget. Ia mengaku merinding mendengar pemaparan Suryamin. "Ini luar biasa, merinding saya ini," ujar Susi.
Ia bahkan langsung terlihat berbincang-bincang usai mengetahui fakta yang baru ia ketahui itu. Sebenarnya, yang membuat Susi kaget ialah hasil sensus pertanian 2013 yang dilakukan BPS. Dalam sensus tersebut juga mengungkap adanya penurunan jumlah nelayan dari tahun 2003 hingga 2013.
Nah, hal spesifik yang membuat Susi kaget itu penurunan jumlah nelayan selama 10 tahun. Pada tahun 2003 jumlah nelayan Indonesia berjumlah 1,6 juta rumah tangga, namun pada 2013 jumlah rumah tangga nelayan tinggal 864.000.
"Saya enggak kepikir bapak (Suryamin) menghitung nelayan, saya kaget juga. Bahwa itu drastis hilang itu satu hal yang kita mestiawareness," kata dia.
Lebih lanjut kata dia, indikasi menurunya rumah tangga nelayan itu diperkirakan karena hasil tangkapan ikan juga semakin berkurang. Susi yakin itu ada kaitannya dengan illegal fishing. Meski begitu, ia juga mengetahui ada ratusan perusahaan ikan yang bangkrut dalam sepuluh tahun itu.
Source :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/05/18/173900426/Ketika.Menteri.Susi.Merinding.