Luar Biasa, Inikah Cara Tuhan Melindungi Jokowi?
Salam Indonesia HEBAT!
Ketika menulis ini saya benar-benar merinding. Melihat dan merasakan langsung keajaiban Tuhan bagaimana caranya melindungi orang-orang baik dari cengkeraman orang-orang jahat.
Pertama, seusai pilgub DKI Jakarta, Jokowi diingatkan oleh Taufik Kiemas agar menjauhi Prabowo karena dia akan “menggunting dalam lipatan” dan “menusuk dari belakang”. Ternyata peringatan tersebut benar-benar terjadi. Prabowo memanfaatkan kepopuleran Jokowi-Ahok seusai memenangkan pilgub secara fenomenal dengan menebar pencitraan di media seakan-akan kemenangan Jokowi-Ahok adalah jasanya.
Untunglah Taufik Kiemas langsung mengingatkan Jokowi-Ahok. Ditambah lagi klarifikasi JK yang dengan gamblang menjelaskan bagaimana dia meminta Jokowi dan melobi Megawati Soekarnoputri agar Jokowi dicalonkan menjadi gubernur DKI Jakarta. Saat itu bahkan JK berani menjamin di hadapan Megawati bahwa Jokowi pasti menang. Dengan adanya klarifikasi dari JK akhirnya terbuka bahwa Prabowo hanya mendompleng kepopuleran Jokowi-Ahok.Karena faktanya JK adalah orang yang membawa Jokowi dari Solo ke Jakarta, bukan Prabowo.
Dan kini ketika pilpres berlangsung, keajaiban Tuhan dalam melindungi Jokowi dari cengkeraman orang-orang jahat semakin terlihat nyata. Pertama, ketika Jokowi dihadapkan untuk memilih 4 cawapres yaitu Puan Maharani, Abraham Samad, Mahfud MD dan JK, akhirnya Jokowi memilih JK. Tentu ada campur tangan Tuhan dalam keputusan tersebut. Dari pilihan Jokowi tersebut akhirnya rakyat jadi tahu watak asli seorang Mahfud MD yang selama ini tertutupi.
Selama ini, orang tidak pernah percaya terhadap ocehan Akil Muhtar dan Jazuli Abdullah tentang permainan Mahfud MD di pilgub Banten. Kini di pilpres 2014, melalui keputusan Jokowi yang memilih JK akhirnya mata masyarakat menjadi terbuka siapa sesungguhnya Mahfud MD.
Lalu sebelumnya….dalam kisruh PPP, beberapa elit PPP berani mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo sebelum ada rapimnas. Kisruh pun terjadi. HEBOH. Lalu Jokowi dihubungi siapa cawapresnya. Tapi Jokowi memberi jawaban tegas, kalo mau bergabung tanpa syarat silakan masuk, tapi kalo punya syarat macam-macam, maaf saja pintu koalisi sudah ditutup, kata Jokowi menjawab pertanyaan PPP tanpa memberi tahu siapa cawapresnya.
Dan jawaban Jokowi yang tegas tanpa tedeng aling-aling tersebut akhirnya memutuskan PPP bergabung ke kubu Prabowo yang dinilai punya tawaran yang lebih baik buat PPP. Kini, tepat hari ini 21 Mei 2014 Tuhan menunjukkan keajaibannya, Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali dinyatakan sebagai tersangka oleh KPK. Padahal jabatan Suryadharma Ali di Prabowo-Hatta adalah Ketua Dewan Pembina Tim Pemenangan. Kini media bisa membuat judul“Ketua Dewan Pembina tim Pemenangan Prabowo-Hatta Ditetapkan Sebagai Tersangka oleh KPK”.
Bisa dibayangkan, seandainya PPP bergabung ke Jokowi lalu SDA ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK maka betapa susah dan repotnya Jokowi. Dan tentu akan menjatuhkan mental tim relawannya yang selama ini bekerja keras dengan ikhlas.
Peristiwa lain yang semakin membuat saya merinding adalah, Jokowi selalu dikelilingi oleh orang-orang baik sementara Prabowo selalu dikelilingi oleh orang-orang yang bermasalah dan barisan sakit hati.
Di akhir tulisan ini, saya ingin mengutip pernyataan Anies Baswedan sebagai berikut:
“Jokowi orang baik. Tugas kita semua untuk membantu orang baik agar negeri ini menjadi baik. Kalo kita membantu orang yang bermasalah, jangan-jangan kita akan terciprat dan terseret masalahnya”
Pernyataan Anis Baswedan sangat tepat untuk menggambarkan sosok Jokowi dan Prabowo yang saat ini sedang bertarung dalam pilpres. Pertarungan baik dan buruk. Dan sebagai orang baik, tentu sudah menjadi kewajiban saya untuk mendukung orang yang baik.
Source : Bejo Al-bantani/ m.kompasiana.com
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
ReplyDeleteKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
ReplyDeletesaya bukanlah timses jkw-jk,...tp klo disuruh memilih, sy akan dg rela hati jd timses jkw-jk dbanding prabowo-hatta. krn satu hal, saya melihat ketulusan hati yg ditunjukkan oleh bp. jkw u/ menolong rakyat, terlepas dari kekurangan2 beliau, krn memang manusia tdk ada yg sempurna. HATI NURANI saya mengatakan "Pilihlah bp. jkw, yg rendah hati, sll ingin dekat dg rakyat, santun dan tegas!" Salam...
ReplyDeleteNyimak dari jauh .... dekatnya nanti kalau nyolok jokowi-jk ... wegah mumet aku, debate ya itu2 aja pendukung wowo ya itu2 aja yg di permasalahkan apa ndak mudeng apa gimana sih apa memang bindeng wkwkwkwk
ReplyDeleteSaya menghormati kedua capres yg sama2 ingin membangun indonesia, pertama2 sy bingung memilih siapa karna keduanya memiliki kelebihan & kekurangan masing2..tp setelah saya lihat orang2 pendukung keduanya saya cenderung ke jokowi-jk..orang2 sekitar pak prabowo adalah org2 kapitalis, barisan sakit hati, org2 bermasalah..kasihan nanti pak prabowo klo jd presiden akan terpenjara kepentingan2 mereka yg pada akhirnya rakyat lg yg jd korban..sy kira itu blunder pak prabowo, sedangkan jokowi beruntung dikelilingi org2 yg berintegritas dan bersih..tp kita sebagai warga negara yg taat tentunya harus mendukung siapapun nanti yg memimpin kita meskipun bukan pilihan atau keinginan kita..
ReplyDelete